Di era digital ini, konten telah menjadi segalanya. Setiap momen, setiap
gigitan, dan setiap pengalaman bisa menjadi materi untuk diunggah dan
dibagikan kepada dunia. Sebagai seorang food blogger, saya telah mengalami
langsung bagaimana dunia konten dapat memengaruhi pandangan kita terhadap
makanan dan pengalaman kuliner.
PERJALANAN AWAL: FOKUS PADA RASA DAN RESEP
Sebelum pandemi COVID-19, saya aktif menulis di blog
sashylittlekitchen.com, berbagi resep dan pengalaman rasa. Saya selalu
berusaha memilih makanan yang benar-benar berkualitas, bukan sekadar
mengikuti tren makanan viral. Bagi saya, makanan adalah tentang rasa dan
pengalaman otentik, bukan sekadar bahan konten.
DILEMA UNDANGAN REVIEW: MENJAGA IDEALISME VS. HUBUNGAN DENGAN BRAND
Seiring waktu, saya mulai diundang oleh restoran dan brand untuk melakukan
review dan promosi produk mereka. Di titik ini, saya menghadapi dilema
besar: bagaimana saya bisa mempertahankan idealisme saya soal membagikan
pengalaman secara jujur tanpa merusak hubungan dengan restoran atau brand
tersebut?
Saya memutuskan untuk tidak menulis komentar negatif secara langsung.
Sebaliknya, saya fokus pada hal-hal lain yang dimiliki restoran, seperti
suasana, interior, dan pelayanan. Bagi saya, rasa adalah sesuatu yang
subjektif. Saya tidak bisa mengatakan makanan itu enak jika nyatanya biasa
saja.
PANDEMI DAN REFLEKSI: KEMBALI KE AKAR
Pandemi COVID-19 memberi saya waktu untuk merenung dan mengevaluasi kembali
tujuan saya sebagai food blogger. Saya memutuskan untuk berhenti menerima
undangan review dan kembali ke akar: berbagi resep dan makanan yang saya
masak sendiri. Saya ingin berbagi makanan yang nyata, minim proses, dan
lebih sehat.
MENGHARGAI MAKANAN DAN MENGHINDARI KONTEN BERLEBIHAN
Saya berharap orang-orang dapat mencintai makanan dan menghargainya dengan
layak. Kadangkala, saya merasa sangat tidak nyaman dengan konten mukbang
atau tren makan dan memesan makanan dalam jumlah besar hanya demi konten. Di
luar sana masih banyak orang yang berjuang keras memikirkan apakah mereka
bisa makan esok hari atau tidak. Memesan dan makan berlebihan yang akhirnya
terbuang sia-sia tentu berdampak buruk bagi tubuh kita sendiri, meningkatkan
risiko penyakit seperti obesitas dan diabetes.
Setelah dipesan dalam jumlah banyak demi konten foto yang nampak ramai dan
menggiurkan, makanan sering kali dibiarkan tersisa dan bahkan tidak disentuh
sama sekali. Ini sering saya lihat terjadi ketika saya datang untuk mengulas
Sunday Brunch atau all you can eat. Tidakkah ada perasaan bersalah pada
mereka yang menyiapkan makanan itu, pada mereka yang bekerja di belakang
layar menyajikan semua hidangan yang disia-siakan?
Saat semua orang merasa dirinya mampu untuk menjabarkan rasa dan berakhir
dengan hasil "enak" atau "enak banget," tanpa mempertimbangkan kualitas dan
pengalaman rasa yang sebenarnya, bukankah ini terasa seperti sebuah
pembodohan? Atau mungkin hanya perasaan pribadi saya saja.
MENULIS DENGAN HATI: BERBAGI TANPA KONFLIK
Dengan kembali fokus pada resep dan makanan sehat, saya merasa lebih damai
dengan diri sendiri. Saya bisa berbagi tanpa harus berkonflik dengan hati
nurani saya. Blog sashylittlekitchen.com akan tetap menjadi tempat di mana
saya bisa berbagi cinta saya terhadap makanan dengan cara yang jujur dan
bermakna.
Menghargai makanan bukan hanya tentang menikmati rasa, tetapi juga tentang
menghargai proses dan pengalaman di baliknya. Artikel dan pikiran ini
menjadi titik balik saya kembali ke dapur, mengolah makanan dengan penuh
cinta dan pertimbangan. Saya berkomitmen untuk membagikan resep-resep yang
lebih sehat dan mindful, dengan harapan dapat menginspirasi orang lain untuk
mencintai dan menghargai makanan dengan lebih baik. Mari kita bersama-sama
menghargai setiap gigitan dan setiap momen kuliner dengan cara yang lebih
bijaksana dan penuh makna.
SASHY X SBS
Posting Komentar
Halo Foodies terimakasih sudah berkunjung ke blog saya, silahkan tinggalkan comment untuk pertanyaan, saran maupun kritik yang membangun. Mohon untuk tidak berkomentar yang mengandung SARA, Kekerasan, judi maupun Pornografi karena tidak akan saya tampilakan disini. Berkomentarlah dengan bijak dan santun. Terimakasih