Gadri Resto Yogyakarta |
Jogja mungkin merupakan salah satu kota yang punya tempat spesial di hati saya, rasanya berapa kalipun menjejakkan kaki di kota ini selalu ada keinginan untuk datang kembali. Kekayaan adat dan budaya serta nuansa kerajaan yang masih sangat kental selalu mejadi daya tarik tersediri, disamping berbagai wisata alam dan candi yang tak kalah memukau. Tak hanya itu saja Jogja juga menawarkan ragam kuliner yang tak pernah habis untuk dicoba, dan bagi anda yang gemar menikmati kuliner tradisional Jawa, Jogja bisa jadi salah satu tujuan yang tepat.
Gudeg, sate klatak, mie godog atau oseng-oseng mercon adalah beberapa hidangan yang tak bisa dipisahkan dari Jogja bahkan beberapa orang menyebut Jogja dengan sebutan kota Gudeg. Ternyata disamping beberapa hidangan tadi, Jogja menyimpan banyak sekali kuliner menarik yang wajib untuk dicoba seperti halnya hidangan-hidangan khas keraton yang dulunya hanya diperuntukkan bagi para raja atau kalangan keluarga istana. Nah bagi anda yang tertarik untuk mencoba bagaimana rasanya menjadi "raja sehari" dengan menikmati hidangan-hidangan khas keraton maka sempatkanlah untuk mengunjungi Gadri Resto ketika anda berada di Jogja.
Gadri Resto merupakan sebuah restoran yang berada di kawasan Dalem Joyokusuman komplek Keraton Kesultanan Yogyakarta. Resto ini kental sekali dengan nuansa tradisional Jawa baik dari segi bentuk bangunan, tata ruang bahkan hidangan-hidangan yang disajikan.
Kata Gadri sendiri memiliki arti ruang makan atau ruang keluarga, tempat ini didirikan oleh Gusti Bendoro Pangeran Haryo Joyokusumo yang tak lain adalah adik dari Sultan Hamengku Buwono X pada tahun 1984 dan masih bertahan hingga saat ini.interior bagian dalam Gadri resto dengan barang-barang milik Sultan |
Gadri Resto merupakan sebuah restoran yang berada di kawasan Dalem Joyokusuman komplek Keraton Kesultanan Yogyakarta. Resto ini kental sekali dengan nuansa tradisional Jawa baik dari segi bentuk bangunan, tata ruang bahkan hidangan-hidangan yang disajikan.
Gadri resto menyuguhkan aneka hidangan khas Jawa terutama hidangan-hidangan kesukaan para sultan dengan tujuan melestarikan resep-resep tradisional Jawa ditengah era modernisasi. Salah satu menu yang disajikan di sini adalah Nasi Blawong, konong nama blawong berasal dari tempat penyajian nasi yg berwarna biru. Dalam bahasa Belanda warna biru disebut dengan blaw dan karena diucapkan dengan lidah Jawa maka terjadilah perubahan penyebutan menjadi blawong.
Nasi Blawong - Gadri Resto Yogyakarta |
Nasi Blawong konon bukan sekedar nasi biasa karena dipercaya sebagai simbol dari keselamatan, nasi ini merupakan salah satu menu yang tergolong sakral di kalangan keraton dan hanya disajikan ketika dilaksanakan acara-acara tententu seperti peringatan tingalan Dalem atau ulang tahun Sultan. Sekilas nasi blawong memiliki rasa yang serupa dengan nasi rempah, warnanya merah muda padahal nasinya terbuat dari beras putih. Warna merahnya sendiri didapat dari penggunaan aneka rempah saat proses pengolahan nasi. Lauk-pauknya biasanya terdiri dari ayam goreng bacem, telur pindang, serta olahan daging sapi bumbu kecap yang disebut lombok kethok. Nasi ini memiliki citarasa yang gurih dan wangi, menurut beberapa sumber salah satu rahasia kelezatan nasi blawong adalah penggunaan bawang merah utuh di dalamnya. Saking sakralnya, resep nasi blawong ini tidak pernah dipublikasikan secara bebas bahkan dalam buku “Warisan Kuliner Keraton Yogyakarta “ karya BRAy Nuraida Joyokusumo resep dan proses pembuatan nasi blawong tidak pernah dicantumkan.
Selain nasi blawong, Gadri resto juga menyediakan nasi gurih dan nasi kuning gadri. Jika anda pernah mencoba nasi/sego gurih ala pasar sekaten maka tak ada salahnya mencoba nasi gurih ala keraton ini. Perbedaan yang paling mencolok dari keduanya terletak pada porsinya, nasi gurih gadri ini porsinya jauh lebih besar dari nasi gurih ala pasar sekaten sementara isian lauknya tak jauh berbeda, ada terik ayam, telur dadar suwir, krecek, irisan kol, mentimun, tomat, daun kemangi, kacang kedelai goreng, krupuk kulit serta daging kreni (daging yang dibentuk bulat kecil kemudian dimasak dalam bumbu).
Untuk nasi kuningnya sendiri disajikan dalam bentuk tumpeng kecil dengan lauk yang lengkap mulai dari kering kentang, sambel daging, ayam kremes, telur dadar suwir dan emping melinjo. Porsinya juga cukup besar sama dengan nasi blawong dan nasi gurihnya.
Hidangan lain yang tak kalah menarik dari resto ini adalah soes songgo buwono, dari namanya saja kita bisa tahu bahwa sajian ini memiliki makna tertentu. Songgo buwono jika diartikan kedalam bahasa Indonesia berarti penyangga bumi / dunia. Konon sajian ini merupakan salah satu hidangan pembuka kegemaran Sultan dan ide pembuatannya lahir dari Sultan Hamengku Buwono VII.
Setiap bagian dari soes ini memiliki perlambangan tersendiri, mulai dari daun selada yang letaknya paling bawah melambangkan tumbuhan yang menjaga kesuburan dan sumber kehidupan di bumi sementara bumi dilambangkan dengan roti soes. Isian daging rogout di dalam roti melambangkan manusia penduduk bumi, telur melambangkan gunung, saus mustardnya melambangkan langit dan acar adalah perwakilan dari bintang-bintang di langit.
Setelah menikmati berbagai jenis hidangan kesukaan Sultan tentunya kami juga mencoba varian minuman yang ditawarkan disini. Beberapa diantaranya ada es taman sari, bir jawa dan setup jambu. Es taman sari ini adalah es kelapa muda yang dicampur dengan susu, disajikan dalam mangkok dengan hiasan buah cherry diatasnya. Sementara bir jawa sendiri bukanlah minuman beralkohol seperti bir pada umumnya, mimunan ini terbuat dari sari rebusan jahe, kayu manis, cengkeh, serai, dan jeruk nipis jadi rasanya cenderung manis dengan aroma rempah dan mampu memberikan efek hangat di badan. Yang terakhir adalah setup jambu, minuman ini dibuat dari rebusan air gula yang dimasak dengan cengkeh dan kayu manis lalu di akhir perebusan buah jambu dimasukkan kedalamnya. Di Gadri resto setup jambu disajikan dengan es batu yang menambah kesegarannya, minuman ini sangat pas untuk dinikmati saat siang hari.
Usai bersantap disini kita juga bisa memanjakan mata dengan berkeliling melihat interior dan barang-barang milik Sultan yang sengaja dipajang agar bisa dinikmati oleh para pengunjung. Ada berbagai perbotan dan furniture antik, foto dan lukisan keluarga Sultan serta aneka pernak pernik lainnya. Disini juga ada gamelan yang siap mengiringi waktu bersantap kita dan katanya ada paket VIP dimana pengunjung bisa bersantap sembari menikmati sajian tari-tarian. Di pojok kanan resto terdapat tempat pembuatan batik, pengunjung bisa melihat bagaimana proses batik tulis dibuat atau sekedar mengambil foto.
Nah bagaimana tempat ini lengkap ya ? bagi anda yang tertarik menikmati santapan kegemaran Sultan serta melihat dengan lebih dekat tentang sejarah atau hal-hal yang berbau adat keraton, Gadri resto bisa menjadi salah satu pilihan yang wajib untuk dikunjungi.
Gadri Resto
Jalan Rotowijayan Nomor 5, Yogyakarta.
Telepon: 0274-373520
Nasi Blawong - Gadri Resto Yogyakarta |
Selain nasi blawong, Gadri resto juga menyediakan nasi gurih dan nasi kuning gadri. Jika anda pernah mencoba nasi/sego gurih ala pasar sekaten maka tak ada salahnya mencoba nasi gurih ala keraton ini. Perbedaan yang paling mencolok dari keduanya terletak pada porsinya, nasi gurih gadri ini porsinya jauh lebih besar dari nasi gurih ala pasar sekaten sementara isian lauknya tak jauh berbeda, ada terik ayam, telur dadar suwir, krecek, irisan kol, mentimun, tomat, daun kemangi, kacang kedelai goreng, krupuk kulit serta daging kreni (daging yang dibentuk bulat kecil kemudian dimasak dalam bumbu).
Nasi Gurih - Gadri Resto Yogyakarta |
Untuk nasi kuningnya sendiri disajikan dalam bentuk tumpeng kecil dengan lauk yang lengkap mulai dari kering kentang, sambel daging, ayam kremes, telur dadar suwir dan emping melinjo. Porsinya juga cukup besar sama dengan nasi blawong dan nasi gurihnya.
Nasi kuning - Gadri Resto Yogyakarta |
Hidangan lain yang tak kalah menarik dari resto ini adalah soes songgo buwono, dari namanya saja kita bisa tahu bahwa sajian ini memiliki makna tertentu. Songgo buwono jika diartikan kedalam bahasa Indonesia berarti penyangga bumi / dunia. Konon sajian ini merupakan salah satu hidangan pembuka kegemaran Sultan dan ide pembuatannya lahir dari Sultan Hamengku Buwono VII.
Soes Songgo Buwono - Gadri Resto Yogyakarta |
Es Taman Sari - Gadri Resto Yogyakarta |
Setelah menikmati berbagai jenis hidangan kesukaan Sultan tentunya kami juga mencoba varian minuman yang ditawarkan disini. Beberapa diantaranya ada es taman sari, bir jawa dan setup jambu. Es taman sari ini adalah es kelapa muda yang dicampur dengan susu, disajikan dalam mangkok dengan hiasan buah cherry diatasnya. Sementara bir jawa sendiri bukanlah minuman beralkohol seperti bir pada umumnya, mimunan ini terbuat dari sari rebusan jahe, kayu manis, cengkeh, serai, dan jeruk nipis jadi rasanya cenderung manis dengan aroma rempah dan mampu memberikan efek hangat di badan. Yang terakhir adalah setup jambu, minuman ini dibuat dari rebusan air gula yang dimasak dengan cengkeh dan kayu manis lalu di akhir perebusan buah jambu dimasukkan kedalamnya. Di Gadri resto setup jambu disajikan dengan es batu yang menambah kesegarannya, minuman ini sangat pas untuk dinikmati saat siang hari.
Bir Jawa - Gadri Resto Yogyakarta |
Setu Jambu - Gadri Resto Yogyakarta |
Usai bersantap disini kita juga bisa memanjakan mata dengan berkeliling melihat interior dan barang-barang milik Sultan yang sengaja dipajang agar bisa dinikmati oleh para pengunjung. Ada berbagai perbotan dan furniture antik, foto dan lukisan keluarga Sultan serta aneka pernak pernik lainnya. Disini juga ada gamelan yang siap mengiringi waktu bersantap kita dan katanya ada paket VIP dimana pengunjung bisa bersantap sembari menikmati sajian tari-tarian. Di pojok kanan resto terdapat tempat pembuatan batik, pengunjung bisa melihat bagaimana proses batik tulis dibuat atau sekedar mengambil foto.
Nasi Gurih, Nasi Blawong, Nasi Kuning, Soes Songgo Buwono - Gadri Resto Yogyakarta |
Nah bagaimana tempat ini lengkap ya ? bagi anda yang tertarik menikmati santapan kegemaran Sultan serta melihat dengan lebih dekat tentang sejarah atau hal-hal yang berbau adat keraton, Gadri resto bisa menjadi salah satu pilihan yang wajib untuk dikunjungi.
Gadri Resto
Jalan Rotowijayan Nomor 5, Yogyakarta.
Telepon: 0274-373520
Open: 8AM–10PM
Terima kasih sharingnya, mbak ^^ Jadi tertarik dengan soes songgo buwono. Tertarik makan, bukan bikin. Hihihi
BalasHapussama-sama mba Dyah, makasi udah dibaca ya mba.. btw ini soes sudah masuk wish list yg mau aku bikin dari 2 tahun lalu loh tapi sampe skrng nggak bikin-bikin malah ke Jogja buat nyobain yang aslinya hihihih
Hapuslangsung masukin ke wish list... siap berkunjung pas ke Jogja aaahhh
BalasHapus--bukanbocahbiasa(dot)com--
thank you udah mampir kesini ya mba Nurul .. duh aku barusan mampir ke blog mba, makin pengen ke Thailand deh
Hapusyampun fotonya cantik"banget menggugah selera lhoo hihi, btw pake kamera apakah? ^_^ nice sharee
BalasHapuswww.leeviahan.com
Hai mba Leeviahan, makasi sudah mampir ya ... ini pake sony a6000. tadi udah mampir bw ke blog ternyata yg punya beauty blogger kece
HapusWow... looks yummy. *langsung ngiler
BalasHapusBtw, soal harganya kisaran berapa, Mbak?
www.ayuniverse.com
thank you sudah mampir ya, harga makanannya mulai dari 50 ribuan sementara minumannya dari 20 ribuan.
Hapus