Ikan Woku Belanga khas Sulawesi Utara |
Menyebut nama Sulawesi Utara tentunya tidak bisa dipisahkan dari pesona keindahan bawah lautnya. Ternyata selain tersohor akan keindahan taman nasional Bunaken, Sulawesi Utara juga menyimpan berbagai potensi dan daya tarik wisata yang tak kalah menarik; mulai dari wisata alam, peninggalan-peninggalan purbakala hingga ragam kekayaan kulinernya.
Sebagai kawasan yang terletak di ujung utara pulau Sulawesi, provinsi yang ber-ibukota kan Manado ini berbatasan langsung dengan Samudera Pasifik. Hal ini otomatis menjadikan Sulawesi Utara memiliki kekayaan laut yang melimpah termasuk hasil tangkapan ikan dan aneka sari laut lainnya.
Potensi perikananya yang cukup tinggi, mampu membawa Sulawesi Utara sebagai salah satu daerah penghasil dan pemasok ikan terbesar, baik untuk kebutuhan ekspor maupun konsumsi lokal terutama pada beberapa jenis ikan tertentu seperti ikan Tuna, Cakalang, Tongkol, Lolosi dan Ekor Kuning. Jadi jangan heran jika Sulawesi Utara terkenal akan ragam kekayaan kulinernya khususnya pada makanan berbahan dasar hasil laut.
Sebagai kawasan yang terletak di ujung utara pulau Sulawesi, provinsi yang ber-ibukota kan Manado ini berbatasan langsung dengan Samudera Pasifik. Hal ini otomatis menjadikan Sulawesi Utara memiliki kekayaan laut yang melimpah termasuk hasil tangkapan ikan dan aneka sari laut lainnya.
Potensi perikananya yang cukup tinggi, mampu membawa Sulawesi Utara sebagai salah satu daerah penghasil dan pemasok ikan terbesar, baik untuk kebutuhan ekspor maupun konsumsi lokal terutama pada beberapa jenis ikan tertentu seperti ikan Tuna, Cakalang, Tongkol, Lolosi dan Ekor Kuning. Jadi jangan heran jika Sulawesi Utara terkenal akan ragam kekayaan kulinernya khususnya pada makanan berbahan dasar hasil laut.
Ikan Woku Belanga:
Selain Cakalang Fufu yang melegenda, Ikan Woku merupakan satu dari sekian banyak masakah khas berbahan dasar ikan yang bisa kita jumpai di Sulawesi Utara. Nama Woku sendiri sejatinya berasal dari nama daun "Woka" (Livistona Altissima) yaitu sejenis tanaman lontar yang bisa dipakai sebagai pembungkus nasi.
Daun "Woka" (Livistona Altissima) image courtesy :Wikipedia |
Woku adalah cara pengolahan ikan dengan menggunakan berbagai jenis campuran bumbu dan rempah ala Manado. Masakan woku ini ada dua jenis yaitu woku daun, dimana ikan atau daging dimasak dengan dibungkus daun woka, serta woku belanga yaitu woku yang dimasak langsung di dalam belanga (panci) tanpa dibungkus dengan daun terlebih dahulu.
Racikan aneka bumbu yang digunakan dalam masakan woku ini menghasilkan citarasa hidangan yang kuat, gurih, segar dengan kuah yang kental. Hampir sama sekali tidak ada rasa amis yang tersisa dari ikan yang menjadi bahan utamanya. Kunci kenikmatannya terletak pada penggunaan ikan segar dengan perpaduan bumbu dan rempah yang melimpah.
Ketika pertama kali melihat beberapa resep ikan woku, saya tidak menaruh ekspektasi yang begitu besar dengan hasilnya. Maklum saya lahir dan besar di Bali jadi sangat kurang familiar dengan masakan yang berasal dari luar Bali apalagi daerah Indonesia bagian timur yang sama sekali belum pernah saya jejaki. Tapi rasa penasaran saya yang besar tentang rasa dari olahan ikan woku ini membuat saya nekat untuk mencoba membuatnya sendiri di rumah.
Secara umum bahan-bahan yang digunakan sangat mudah ditemukan dan proses pembuatannya juga lumayan gampang, yang paling susah dicari hanya daun kunyit yang menjadi bagian penting dari hidangan ini. Penggunaan daun kunyit bertujuan untuk mengurangi bau amis dalam masakan serta menimbulkan aroma yang segar. Jadi bisa ditebak kan kenapa ikan woku ini memiliki rasa yang segar dan tidak amis.
Secara umum bahan-bahan yang digunakan sangat mudah ditemukan dan proses pembuatannya juga lumayan gampang, yang paling susah dicari hanya daun kunyit yang menjadi bagian penting dari hidangan ini. Penggunaan daun kunyit bertujuan untuk mengurangi bau amis dalam masakan serta menimbulkan aroma yang segar. Jadi bisa ditebak kan kenapa ikan woku ini memiliki rasa yang segar dan tidak amis.
bumbu woku yang kaya rempah |
Kandungan Gizi dalam Ikan Woku:
Tak hanya memiliki rasa yang nikmat, ikan woku juga mengandung gizi yang baik bagi tubuh terutama karena bahan utamanya terbuat dari ikan yang kaya akan kandungan omega 3. Berikut ini adalah berbagai kandungan gizi baik yang terdapat dalam nikmatnya olahan ikan woku belangga:
- Ikan Tongkol (Euthynnus affinis): Ikan yang satu ini merupakan salah satu jenis ikan yang banyak ditemukan di wilayah perairan Sulawesi Utara. Seperti ikan pada umumnya Tongkol memiliki kandungan protein yang tinggi dan sangat baik bagi tubuh jika dikonsumsi secara teratur. Ikan tongkol juga mengandung omega 3 yang penting untuk kecerdasan dan perkembangan otak. Oleh karena itu konsumsi ikan jenis ini sangat dianjurkan bagi anak-anak. Dengan kandungan gizinya, ikan tongkol diyakini memiliki berbagai manfaat bagi tubuh kita antara lain: menjaga kesehatan mata, mencegah kulit kusam, mencegah anemia, mencegah obesitas, menjaga kesehatan pada saluran pencernaan, menjaga kesehatan jantung, mencegah kelesterol, detoksifikasi hati serta masih banyak manfaat lainnya.
- Tomat: Penggunaan tomat dalam woku memiliki fungsi utama untuk memberikan citarasa segar kedalam masakan sekaligus mengurangi bau amis. Namun disamping fungsi tadi tomat juga mengandung berbagai nutrisi dan kaya akan kandungan vitamin A, C serta asam folat. Ketiga nutrisi ini sangat dibutuhkan untuk menjaga daya tahan tubuh. Tomat juga kaya akan kandungan nutrisi lainnya seperti likopen, kolin, dan beta-karoten yang bermanfaat sebagai antioksidan tubuh. Menurut studi yang dilakukan oleh Harvard School of Public Health Departement and Nutrition, tomat memiliki manfaat untuk mencegah kanker, menjaga tekanan darah, memelihara kesehatan jantung, menjaga kesehatan kulit, mencegah sembelit, mencegah depresi serta baik bagi ibu hamil.
- Kemiri: Merupakan salah satu bumbu dapur yang paling banyak digunakan di Indonesia. Meskipun aman di konsumsi ternyata kemiri juga mengandung zat beracun dengan kadar ringan (hidrosianik yang dapat menyebabkan diare, dan memabukkan), sehingga sangat tidak dianjurkan bagi kita untuk mengkonsumsi kemiri mentah tanpa proses penyanggraian terlebih dahulu. Terlepas dari itu kemiri mengandung mineral seperti kalium, fosfor, magnesium, dan kalsium yang dominan. Sekitar 53% dari kemiri adalah lemak tak jenuh yang mampu menurunkan kadar LDL dalam darah (pemicu penggumpalan darah dan penyebab stroke). Kandungan lain dalam kemiri adalah folat serta fitosterol yang bisa merusak enzim pembentuk kolesterol di dalam hati sehingga bisa menghambat pembentukan kolesterol. Dari segi fungsi terhadap hasil rasa masakan, ternyata kemiri mengandung asam glutamat yang mampu memberikan rasa nikmat pada indra pengecap sehingga kemiri bisa digunakan sebagai pengganti bumbu penyedap. Kemiri juga merupakan alternatif yang lebih sehat sebagai pengganti santan dalam masakan.
- Rempah-Rempah; Penggunaan bumbu dan rempah dalam masakan ikan woku ini sangat beragam mulai dari kunyit, jahe, daun kemangi, daun jeruk dan sereh. Kesemua rempah ini memiliki fungsi yang serupa yaitu untuk menambahkan rasa dan aroma kedalam masakan. Sebagian besar rempah-rempah tersebutmengandung minyak atsiri yang memiliki manfaat bagi tubuh, misalnya kandungan minyak atsiri pada sere dan jahe bisa menghangatkan tubuh serta mencegah masuk angin.
Masih ada banyak sekali kandungan gizi yang terdapat dalam olahan ikan woku tapi rasanya akan terlalu panjang jika saya tulis satu persatu, yang pasti olahan ikan ini bisa jadi salah satu pilihan tepat jika kita menginginkan hidangan enak sekaligus sarat gizi dan nutrisi.
Setelah mencoba membuat ikan woku belanga ini, saya jadi semakin penasaran dengan ragam kuliner Sulawesi Utara terutama daerah Manado dan Minahasa yang terkenal dengan berbagai olahan hasil lautnya. Rasa pensaran saya ini sepertinya bak gayung bersambut, karena beberapa hari yang lalu saya melihat pengumuman lomba dari website Sarihusada-Nutrisi Untuk Bangsa yang bertajuk Jelajah Gizi Minahasa.
Setelah mencoba membuat ikan woku belanga ini, saya jadi semakin penasaran dengan ragam kuliner Sulawesi Utara terutama daerah Manado dan Minahasa yang terkenal dengan berbagai olahan hasil lautnya. Rasa pensaran saya ini sepertinya bak gayung bersambut, karena beberapa hari yang lalu saya melihat pengumuman lomba dari website Sarihusada-Nutrisi Untuk Bangsa yang bertajuk Jelajah Gizi Minahasa.
Jelajah Gizi Minahasa:
Jelajah Gizi sendiri merupakan “jalan-jalan unik” persembahan Sarihusada Nutrisi Untuk Bangsa yang bertujuan untuk memperkenalkan keanekaragaman makanan khas daerah di nusantara, sekaligus memperlajari sejarah dan budaya yang membelakanginya.
Jelajah Gizi Minahasa adalah seri Jelajah Gizi ke-4, dimana sebelumnya Sarihusada telah melakukan edisi Jelajah Gizi Gunung Kidul, Kepualuan Seribu serta Bali dan kali ini giliran Minahasa yang akan dijelajahi ragam kulinernya.
Melalui program Jelajah Gizi para peserta yang beruntung terpilih untuk ikut akan memiliki kesempatan untuk mempelajari proses pembuatan hidangan khas daerah yang dikunjungi, hingga memahami nilai gizi yang terkandung di dalamnya.
Dari penjelasan diatas sepertinya ini akan menjadi acara yang sangat menarik, apalagi spesial untuk edisi Jelajah Gizi Minahasa para peserta akan ditemani oleh Marrysa Tunjung Sari (@poeticpicture) yang merupakan seorang photgrapher kenamaan dan Sutiknyo (@lostpacker) yang sudah sangat populer sebagai travel blogger.
Semoga dengan kelezatan dan nutrisi dari Ikan Woku Belanga ini saya bisa menjadi satu dari sepuluh orang pemenang yang berkesempatan untuk menjelajahi keragaman kuliner, gizi dan budaya Minahasa bersama Sarihusada-Nutrisi untuk Bangsa. Pasti akan sangat menyenangkan bisa mencoba Ikan Woku dan Cakalang Fufu langsung dari daerah asalnya.
Nah bagi yang penasaran ingin mencoba membuat Ikan Woku Belanga, berikut ini saya tuliskan resep dan cara membuatnya.
RESEP IKAN TONGKOL MASAK WOKU BELANGA
Resep dari Just Try and Taste
Bahan-Bahan:
- 2 ekor ikan tongkol, berat masing-masing 500 gram. ( Potong dengan ukuran sesuai keinginan + 1 sendok makan garam + air perasan jeruk nipis dari 1 butir jeruk)
- 2 buah tomat merah belah menjadi 8 bagian
- 4 ikat kecil kemangi, ambil daunnya saja
- 1 batang daun bawang, rajang halus
- minyak untuk menggoreng ikan
Bumbu untuk menggoreng ikan (dihaluskan):
- 2 cm kunyit segar
- 1 sendok makan ketumbar bubuk
- 2 siung bawang putih
- 1 cm jahe
- 1/2 sendok makan garam
Bumbu dihaluskan:
- 6 siung bawang merah
- 5 siung bawang putih
- 2 ruas jari kunyit
- 2 ruas jari jahe
- 5 butir kemiri, sangrai
- 4 buah cabai merah keriting
- 3 buah cabai rawit
Bumbu lainnya:
- 3 sendok makan minyak untuk menumis
- 2 batang serai, ambil bagian putihnya dan memarkan
- 3 lembar daun jeruk, sobek batang tengahnya
- 2 lembar daun kunyit, rajang sehalus mungkin
- 2 sendok teh garam
- 200 ml air panas mendidih
Cara Membuat:
- Siapkan ikan, bersihkan dan potong-potong sesuai keinginan. Cuci bersih, masukkan kedalam mangkuk tambahkan garam dan air jeruk nipis. Remas-remas dan diamkan 10 menit. Cuci bersih.
- Masukkan ikan ke dalam mangkuk, tambahkan bumbu untuk menggoreng ikan. Lumuri seluruh permukaan ikan dan rongga badannya dengan bumbu hingga rata. Diamkan 10 menit.
- Siapkan wajan anti lengket, tuangkan minyak agak banyak. Panaskan hingga benar-benar panas. Goreng ikan setengah matang saja, sampai satu sisinya agak sedikit kecoklatan. Balikkan dan masak sisi sebelahnya. Angkat dan tiriskan. (jangan terlalu kering karena daging ikan akan jadi alot dan keras)
- Panaskan 2 sendok makan minyak di wajan. Tumis bumbu halus hingga harum, masukkan serai, daun jeruk, daun kunyit dan aduk hingga daun layu dan harum. Masak dengan api kecil sambil diaduk-aduk hingga benar-benar matang dan warnanya berubah menjadi gelap. Jika minyak kurang tambahkan sedikit untuk memastikan tumisan bumbu benar-benar matang.
- Tuangkan air panas, dan garam. Masak hingga mendidih. Masakan woku berkuah 'nyemek-nyemek' jadi jangan tergoda untuk menambahkan banyak air ke dalamnya.
- Masukkan ikan goreng. Aduk rata dan masak selama 5 menit hingga ikan matang. Tambahkan daun bawang, tomat, aduk rata. Cicipi rasanya. Sesaat sebelum diangkat masukkan daun kemangi.
- Aduk rata hingga kemangi layu. Angkat dan sajikan dengan nasi panas.
Nyum2.. Jadi pengen nyicip kuliner sulawesi utara. Hehe semoga yaaa kak kita kepilih.
BalasHapusYuhuuuhu koh Deddy, semoga kita beruntung ya .. iya nih penasaran banget pengen liat cakalang fufu dan kawan-kawannya di tempat asalnya. makasi sudah mampir ya :)
HapusIkannya seger banget mbak sash :D Melipir cari nasi putih anget sambil baca ini ;p
BalasHapushahahha hidup team Nasi Putih, makasi ya mas Agung
HapusMbaaaaa....enak bener ini masakannya, jadi ngiler sengiler ngilernya nih. Anyway goodluck ya👍🏻👍🏻👍🏻
BalasHapusThank you mba Wulan, iya nih enak kalo diet bisa langsung gagal gara2 pengen nambah2 nasi terus hehheheh. Thank you mba Wulan ..kiss
HapusWaaah jadi laper nihhh, pengen coba resepnya. Thanks for sharing mbaa :)
BalasHapusmargaapsari.com
Hai mba Marga, makasi ya sudah mampir :)
Hapus