Informa_WMF The Real Art of Cooking with Chef John Sawarto |
Memasak bukan hanya soal mengolah bahan mentah menjadi hidangan siap santap, memasak merupakan sebuah proses dan karya seni. Untuk menghadirkan hidangan berkualitas dibutuhkan bahan-bahan yang bermutu baik, ketepatan proses pengolahan serta peralatan yang mendukung dan tentunya passion dari si koki itu sendiri. Memahami akan rantai proses ini, Informa sebagai salah satu retailer produk furnishing terbesar di Indonesia berusaha menghadirkan solusi terbaik bagi para profesional maupun pemula yang ingin menghasilkan hidangan sempurna, sehat dan hemat waktu.
Bekerjasama dengan WMF, sebuah brand peralatan memasak eksklusif dari Jerman yang sudah dikenal sejak tahun 1853. Informa mempersembahkan acara cooking demo bertajuk The Real Art of Cooking mengambil tempat di gedung Informa Mall Bali Galleria, Kuta-Badung pada tanggal 5 Desember 2015 kemarin. Guna menyukseskan acara ini, Informa menggandeng Chef berbakat John Sawarto yang merupakan seorang chef ternama kelahiran tanah air dengan karier yang sudah go internasional. Kepiawaian chef yang satu ini tidak perlu diragukan lagi, hal ini dibuktikan ketika ia berhasil menamatkan diri dari sebuah institut kulinari di Paris yang bisa dibilang sebagai salah satu institut paling berpengaruh dan ternama di dunia, apalagi kalau buka Le Cordon Bleu. Berbekal segala keahlian yang ia miliki, Chef John Sawarto bersedia datang langsung dari Singapura untuk berbagi resep-resep istimewa-nya sekaligus mengenalkan lebih dekat produk-produk premium besutan WMF kepada para undangan yang hadir kala itu.
WMF Cookwares |
the real art of cooking |
WMF Premium Product
WMF dan Informa sama-sama memiliki fokus untuk menghadirkan produk dengan kualitas terbaik dari segi desain, material serta fungsi. Sehingga pada kesempatan ini, Informa bekerjasama dengan WMF dan Chef John Sawarto ingin mengenalkan lebih detail tentang produk-produk premium keluaran WMF seperti preassure cooker serta cuttlery set. Tidak hanya menyandang nama besar brand berkualitas namun produk-produk ini memang benar-benar telah memenuhi standard internasional sebagai produk yang di rekomendasikan penggunaannya baik bagi para profesional maupun pemula.
WMF Preassure cooker sendiri hadir dalam dua varian yaitu WMF Perfect Pro Pressure Cooker dan WMF Perfect Plus Pressure Cooker. Kedua varian produk ini terbuat dari Cromargan® yaitu Baja tahan karat sehingga produk ini memberikan jaminan hidangan yang lebih sehat. Desain dan tekhnologi preassure cooking pada kedua produk ini mampu menghemat waktu memasak hingga 70 persen lebih cepat dibanding penggunaan panci biasa. Sistem kedap udaranya menjadikan kualitas, aroma dan vitamin dari masakan tetap terjaga, sehingga kita tidak usah khawatir akan kehilangan aroma dan cita rasa khas dari hidangan yang dimasak.
WMF Perfect Pro Pressure Cooker dan WMF Perfect Plus Pressure Cooker hadir dengan teknologi terkini serta dibekali dengan sistem keamanan extra, seluruh tekhnologi yang ada pada panci ini berpusat di bagian gagang atau handle panci. Tingkat keamanan extra bagi para penggunanya diwujudkan melalui sistem bayonete lock dan fitting aid yang memungkinkan perangkat untuk tetap terkunci dan tidak bisa dibuka secara paksa jika masih terdapat sisa tekanan didalamnya. Pada produk sejenis sering kita temui pengguna yang cedera diakibatkan oleh meledaknya panci saat dibuka paksa, dengan menggunakan preassure cooker besutan WMF ini hal serupa niscaya bisa kita hindari. Mengosongkan tekanan di dalam panci memang butuh waktu, lalu bagaimana jika kita sedang buru-buru ? guna mengantisipasi hal ini preassure cooker WMF dilengkapi dengan bagian pegangan atau handle yang ujungnya bisa diputar untuk melepaskan tekanan uap dengan lebih cepat, namun tetap saja kita tidak akan bisa membuka paksa tutup panci saat masih ada tekanan yang tersisa di dalam.
Guna memudahkan penggunaan dan pengaturan waktu memasak, panci-panci ini dilengkapai dengan indikator memasak berupa dua buah lingkaran berwarna oranye yang terletak pada bagian tutup atas panci. Indikator ini menunjukkan dua waktu memasak yang berbeda, lingkaran oranye yang pertama menandakan suhu 110° C yang merupakan suhu tepat untuk memasak bahan makanan yang tidak terlampau keras seperti sayuran, ikan dan daging unggas. Sementara lingkaran oranye kedua menandakan suhu 119° C yang ditujukan untuk memasak bahan makanan yang lebih keras seperti daging.
Keunggulan WMF Preassure Cooker (original photo from WMF Singapore) |
WMF Preassure cooker sendiri hadir dalam dua varian yaitu WMF Perfect Pro Pressure Cooker dan WMF Perfect Plus Pressure Cooker. Kedua varian produk ini terbuat dari Cromargan® yaitu Baja tahan karat sehingga produk ini memberikan jaminan hidangan yang lebih sehat. Desain dan tekhnologi preassure cooking pada kedua produk ini mampu menghemat waktu memasak hingga 70 persen lebih cepat dibanding penggunaan panci biasa. Sistem kedap udaranya menjadikan kualitas, aroma dan vitamin dari masakan tetap terjaga, sehingga kita tidak usah khawatir akan kehilangan aroma dan cita rasa khas dari hidangan yang dimasak.
Chef John Sawarto sedang menunjukkan keunggulan WMF Perfect Pro Pressure Cooker yang teretak pada gagangnya. |
WMF Perfect Pro Pressure Cooker dan WMF Perfect Plus Pressure Cooker hadir dengan teknologi terkini serta dibekali dengan sistem keamanan extra, seluruh tekhnologi yang ada pada panci ini berpusat di bagian gagang atau handle panci. Tingkat keamanan extra bagi para penggunanya diwujudkan melalui sistem bayonete lock dan fitting aid yang memungkinkan perangkat untuk tetap terkunci dan tidak bisa dibuka secara paksa jika masih terdapat sisa tekanan didalamnya. Pada produk sejenis sering kita temui pengguna yang cedera diakibatkan oleh meledaknya panci saat dibuka paksa, dengan menggunakan preassure cooker besutan WMF ini hal serupa niscaya bisa kita hindari. Mengosongkan tekanan di dalam panci memang butuh waktu, lalu bagaimana jika kita sedang buru-buru ? guna mengantisipasi hal ini preassure cooker WMF dilengkapi dengan bagian pegangan atau handle yang ujungnya bisa diputar untuk melepaskan tekanan uap dengan lebih cepat, namun tetap saja kita tidak akan bisa membuka paksa tutup panci saat masih ada tekanan yang tersisa di dalam.
Cooking indicator pada WMF Perfect Plus Pressure Cooker (original photo from WMF Singapore) |
Guna memudahkan penggunaan dan pengaturan waktu memasak, panci-panci ini dilengkapai dengan indikator memasak berupa dua buah lingkaran berwarna oranye yang terletak pada bagian tutup atas panci. Indikator ini menunjukkan dua waktu memasak yang berbeda, lingkaran oranye yang pertama menandakan suhu 110° C yang merupakan suhu tepat untuk memasak bahan makanan yang tidak terlampau keras seperti sayuran, ikan dan daging unggas. Sementara lingkaran oranye kedua menandakan suhu 119° C yang ditujukan untuk memasak bahan makanan yang lebih keras seperti daging.
Setting tempat dimana chef akan ujuk kebolehan memasak hidangan Natal dengan WMF Cookwares |
The Real Art of Cooking bersama Chef John Sawarto
Acara cooking demo yang bertajuk The Real Art of Cooking kemarin dibuka dengan sambutan singkat dari Mr. Murray Lim selaku Regional Sales Manager dari WMF Singapore Pte Ltd serta Ibu Edwina Melinda sebagai Merchandise Manager dari PT. Home Center Indonesia (Informa). Usai sambutan singkat dari kedua perwakilan, acara kemudian dilanjutkan dengan cooking demo dari Chef John Sawarto dimana ia unjuk kebolehan menghadirkan proses memasak jamuan ala Natal secara langsung di depan para undangan. Tidak hanya memasak, chef muda ini juga sanggup berinteraksi dengan baik menggunakan bahasa Indonesia meskipun ia telah tinggal di Singapura lebih dari 20 tahun lamanya. Penampilannya yang energik, ramah dan murah senyum diselingi dengan penjelasan-penjelasan penuh informasi baik mengenai hidangan yang dimasak maupun produk WMF yang digunakan berhasil menarik perhatian para undangan sampai tak terasa 3 jam sudah berlalu. Hidangan yang disajikan terdiri dari 3 menu yang merupakan set dari appetizer, main course dan desserts.
Sebagai hidangan pembuka chef mengolah dua jenis apel (granny smith & red fuji) bersama seikat besar seledri segar. Kedua bahan utama ini diolah menjadi hidangan soup dengan texture tidak begitu kental dan memiliki cita rasa yang segar. Proses pembuatan apple and celery potage ini dilakukan dengan mengandalkan kecanggihan dari WMF Perfect Plus Pressure Cooker yang mampu melunakkan apel hingga siap dihaluskan dalam waktu yang singkat. Guna menghaluskan apel dan seledri yang telah dimasak, chef menggunakan hand blender sampai medapatkan texture soup yang lembut. Adjusting dilakukan dengan menambahkan merica dan garam kedalam soup. Aroma seledri dan apel masih sangat kuat terasa, hal ini dihasilkan dari sistem kedap udara preassure cooker yang mampu menjaga kwalitas rasa dan aroma masakan.
Mr. Murray Lim selaku Regional Sales Manager dari WMF Singapore Pte Ltd serta Ibu Edwina Melinda sebagai Merchandise Manager dari PT. Home Center Indonesia (Informa) |
Sebagai hidangan pembuka chef mengolah dua jenis apel (granny smith & red fuji) bersama seikat besar seledri segar. Kedua bahan utama ini diolah menjadi hidangan soup dengan texture tidak begitu kental dan memiliki cita rasa yang segar. Proses pembuatan apple and celery potage ini dilakukan dengan mengandalkan kecanggihan dari WMF Perfect Plus Pressure Cooker yang mampu melunakkan apel hingga siap dihaluskan dalam waktu yang singkat. Guna menghaluskan apel dan seledri yang telah dimasak, chef menggunakan hand blender sampai medapatkan texture soup yang lembut. Adjusting dilakukan dengan menambahkan merica dan garam kedalam soup. Aroma seledri dan apel masih sangat kuat terasa, hal ini dihasilkan dari sistem kedap udara preassure cooker yang mampu menjaga kwalitas rasa dan aroma masakan.
aksi chef John Sawarto di acara the real art of cooking persembahan informa dan WMF |
Usai memasak hidangan pembuka, Chef John Sawarto mulai mengolah hidangan utama yang disebut Coq Au Vin. Nama hidangan ini berasal dari bahasa Perancis yang memiliki arti Rooster with Wine atau ayam jantan dan anggur. Sesuai dengan namanya, hidangan ini merupakan hidangan tradisional Perancis yang menggunakan daging ayam jantan sebagai bahan utamanya. Jika biasanya kita menghindari memasak ayam jantan karena alot dan proses pemasakannya yang lama, maka kali ini chef sekali lagi menguji kemampuan preassure cooker dari WMF. Daging ayam jantan yang alot dimasak dalam panci tekan bersama dengan anggur merah dan beberapa jenis kacang khas Natal seperti candlenut, pine nut dan cranberries. Pemasakan dilakukan hingga indikator panci naik ke ring yang kedua. Tidak butuh waktu begitu lama, untuk merubah daging alot ini menjadi daging ayam yang lembut dan kaya aroma.
Umumnya daging ayam disajikan dengan white wine, tapi khusus untuk daging ayam jantan ini chef John menggunakan red wine dengan tujuan menyamarkan bau dari ayam jantan yang biasanya lebih keras. Melengkapi hidangan utama ini, chef memperkenalkan beberapa jenis jamur yang akan diolah menjadi saus pelengkap dari Coq Au Vin tadi. Jamur tersebut terdiri dari truffle yang merupakan jamur paling wangi dan mahal, portobello dengan dagingnya yang tebal dan jamur kancing atau button mushroom. Ketiga jenis jamur ini diolah dengan sedemikian rupa hingga menjadi sauce berwarna oranye yang nikmat.
Umumnya daging ayam disajikan dengan white wine, tapi khusus untuk daging ayam jantan ini chef John menggunakan red wine dengan tujuan menyamarkan bau dari ayam jantan yang biasanya lebih keras. Melengkapi hidangan utama ini, chef memperkenalkan beberapa jenis jamur yang akan diolah menjadi saus pelengkap dari Coq Au Vin tadi. Jamur tersebut terdiri dari truffle yang merupakan jamur paling wangi dan mahal, portobello dengan dagingnya yang tebal dan jamur kancing atau button mushroom. Ketiga jenis jamur ini diolah dengan sedemikian rupa hingga menjadi sauce berwarna oranye yang nikmat.
Chef John Sawarto memperkenalkan beberapa jenis jamur yang akan digunakan sebagai saus pada hidangan utama |
Pine Nut, Candle Nut dan Cranberries |
Coq Au Vin hidangan tradisional ala Prancis |
Setelah proses memasak main course yang lumayan banyak step by stepnya, akhirnya tibalah kita ke hidangan terakhir yaitu desserts ( this is my fav part). Setelah menikmati hidangan utama, pastinya ada hidangan penutup untuk menyempurnakan acara jamuan Natal anda. Nah Chef John menghadirkan Madagascan Vanilla Bean Pudding sebagai hidangan penutup.
Hal yang istimewa dari puding ini adalah penggunaan vanilla bean utuh yang diambil bagian bijinya saja, jadi wangi vanillanya benar-benar wangi vanilla asli yang harum dan bebas bahan tambahan. Selain itu hasil akhir puding ini jauh dari expektasi saya tentang puding pada umumnya karena texture pudingnya lebih mirip vanilla custard bukan puding yang biasa kita kenal.
Melengkapi penyajian vanilla puding ini, chef membuat caramelized banana dengan WMF pan. Sentuhan terakhir untuk menyeimbangkan rasa manis dari vanilla puding dan caramelized banana tadi, Chef John dengan cermat menggunakan 3 jenis berries segar sebagai pelengkap. Strawberry, blueberry dan raspberry yang segar berhasil menyeimbangkan rasa sekaligus mempercantik penampilan akhir dari Madagascan Vanilla Bean Pudding ini.
Hal yang istimewa dari puding ini adalah penggunaan vanilla bean utuh yang diambil bagian bijinya saja, jadi wangi vanillanya benar-benar wangi vanilla asli yang harum dan bebas bahan tambahan. Selain itu hasil akhir puding ini jauh dari expektasi saya tentang puding pada umumnya karena texture pudingnya lebih mirip vanilla custard bukan puding yang biasa kita kenal.
Melengkapi penyajian vanilla puding ini, chef membuat caramelized banana dengan WMF pan. Sentuhan terakhir untuk menyeimbangkan rasa manis dari vanilla puding dan caramelized banana tadi, Chef John dengan cermat menggunakan 3 jenis berries segar sebagai pelengkap. Strawberry, blueberry dan raspberry yang segar berhasil menyeimbangkan rasa sekaligus mempercantik penampilan akhir dari Madagascan Vanilla Bean Pudding ini.
caramelized banana |
Strawberry segar yang digunakan untuk melengkapi vanilla bean puding |
Fresh Raspberries |
Kreasi Chef John Sawarto menggunakan Pisau WMF |
Akhirnya selesai sudah ketiga hidangan yang diperagakan oleh Chef John Sawarto, eits acara belum usai loh masih ada kelanjutannya berupa pengundian testimoni terbaik yang ditulis oleh para undangan serta lomba mengupas buah dengan pisau dari WMF yang super tajam. Saking tajamnya pihak panitia sampai berkali-kali mengingatkan peserta lomba untuk berhati-hati menggunakan pisau tersebut. Pemenang lomba dan undangan yang beruntung berhak mendapatkan hadiah berupa produk menarik dari WMF. Disamping itu diumumkan juga 8 orang yang berhak mendapatkan kesempatan untuk menikmati jamuan ala Natal bersama Chef John Sawarto serta perwakilan dari WMF Singapore Pte Ltd serta PT. Home Center Indonesia. Dari delapan orang tersebut saya menjadi salah satu yang mendaptkan kesempatan langka ini, ada juga member VIP Informa, pihak media dan blogger lainnya.
Chef John Sawarto menunjukkan hasil potongan pisau WMF yang sangat tajam sehingga bisa memotong tomat sangat tipis |
dekorasi ala Natal persembahan Informa dan WMF |
Dinner ala Natal dan Keramahan Chef John Sawarto
Setelah menunggu sekitar 30 menit akhirnya nama-nama peserta yang berkesempatakan mengikuti dinner dengan Chef John Sawarto mulai dipanggil satu persatu untuk menuju ke area dining. Di hadapan saya nampak sebuah ruangan dengan meja makan dan kursi yang dihias cantik.
Sebuah meja panjang dengan table runner berwarna hitam, lengkap dengan 10 buah kursi cantik dengan warna senada. Di tiap sandaran kursi di ikatkan pita berwarna merah terang, menguatkan kesan Natal di ruangan tersebut.
Peralatan makan dari porcelain berwarna putih polos dan cuttleriesnya sudah di tata sedemikian rupa diatas plate matt berwarna merah dan emas. Vas kaca berukuran besar diisi dengan berbagai pernik khas natal seperti bola-bola natal,salju artificial dan bunga artificial diletakkan di sepanjang meja makan. Tak ketinggalan sebuah pohon natal berukuran sedang diletakkan di sudut ruangan dan tiga buah lampu bergaya industrial tergantung ditengah-tengah ruangan dengan cahaya kuningnya yang menghangatkan suasana.
Dalam hati saya bergumam "ruangan yang benar-benar disiapkan secara sempurna". Saat duduk di salah satu kursinya, kita tidak akan sadar bahwa hari itu masih tanggal 5 dan bukan malam Natal, atau ruangan itu hanya terbuat dari bilik yang di set up dalam salah satu areal toko. Konsep Natal yang begitu kental, penataan ruangan dan meja yang mengagumkan, benar-benar membuat saya tak henti-henti melayangkan padangan kesemua sisi ruangan, mengagumi tiap detail yang telah disiapkan.
Table set up untuk acara makan malam bersama Chef John Sawarto |
Peralatan makan dari porcelain berwarna putih polos dan cuttleriesnya sudah di tata sedemikian rupa diatas plate matt berwarna merah dan emas. Vas kaca berukuran besar diisi dengan berbagai pernik khas natal seperti bola-bola natal,salju artificial dan bunga artificial diletakkan di sepanjang meja makan. Tak ketinggalan sebuah pohon natal berukuran sedang diletakkan di sudut ruangan dan tiga buah lampu bergaya industrial tergantung ditengah-tengah ruangan dengan cahaya kuningnya yang menghangatkan suasana.
Dalam hati saya bergumam "ruangan yang benar-benar disiapkan secara sempurna". Saat duduk di salah satu kursinya, kita tidak akan sadar bahwa hari itu masih tanggal 5 dan bukan malam Natal, atau ruangan itu hanya terbuat dari bilik yang di set up dalam salah satu areal toko. Konsep Natal yang begitu kental, penataan ruangan dan meja yang mengagumkan, benar-benar membuat saya tak henti-henti melayangkan padangan kesemua sisi ruangan, mengagumi tiap detail yang telah disiapkan.
Table set up untuk acara makan malam bersama Chef John Sawarto |
Bola-bola lampu natal yang diletakkan dalam vas kaca |
Tak berapa lama Chef John Sawarto memasuki ruangan dan langsung meminta maaf karena sudah membuat para undangan menunggu. Moment itu diwarnai dengan percakapan ringan mulai dari perkenalan, membahas makanan, resep hingga hal-hal lucu yang terjadi disekitar kita. Para undangan diberikan kesempatan untuk bertanya atau berbincang santai dengan chef dan seperti biasanya chef John menjawab semua pertanyaan dengan santai bahkan bercanda. Sangat ramah seperti orang kebanyakan, sama sekali tidak ada kesan eksclusivitas dari chef muda ini. Obrolan pun berganti ketika hidangan pembuka tiba, semangkok soup yang tadi dimasak oleh chef kini disajikan didepan kami.
Dalam mangkok berwarna putih polos, tersaji Apple and celery potage yaitu soup apel dan seledri yang dilengkapi dengan udang yang dimasak dalam saus mentega dan pine nut atau biasa disebut dengan beurre noisettes prawn with pine nut. Texture soupnya tidak begitu kental, lebih cair dari cream soup sehingga bisa diseruput dengan mudah. Rasanya asam dan segar dengan wangi seledri yang masih terasa, ada rasa gurih dari udang dan pine nut. Saat disajikan saya tidak menyangka jika ada udang didalamnya, soup itu seperti sebuah harta karun, menyimpan dua ekor udang dengan ukuran lumayan besar dibagian dasarnya. Tidak butuh waktu lama bagi saya untuk menghabiskan satu porsi soup yang nikmat ini.
Sambil menunggu hidangan utama, saya sempat berbincang dengan Ibu Edwina membahas tentang bagaimana beliau harus selalu up to date pada selera pasar dan produk-produk baru yang dihasilkan di pasaran. Beliau berkata bahwa setiap daerah memiliki selera pasar yang berbeda jadi pihak Informa harus selalu jeli mengamati perkembangan selera pasar dimasing-masing daerah. Untuk tetap menjaga eksclusivitas dan produk-produk yang dijual di gerai Informa, beliau harus sering bepergian mengunjungi berbagai negara dan mencari produk yang memenuhi standard kualitas yang dijual di Informa. Jadi tidak heran kan bila semua barang yang kita temukan di Informa jarang bisa ditemukan di tempat lain, bahkan kualitasnya bisa dijamin selalu ada diatas rata-rata.
Setelah itu saya juga sempat berbincang dengan Chef John Sawarto mengenai trend food blogger dan kegemaraan banyak orang menjadi foodies. Dimana para foodies akan selalu mengambil foto dari makanan sebelum disantap, saya iseng bertanya bagaimana pendapat chef tentang perilaku ini. Dengan santai chef John menjawab, "boleh-boleh saja mengambil foto makanan asal kalian benar-benar tahu apa yang kalian foto, jangan asal foto dan upload tanpa keterangan apapun. Jangan sampailah mengambil foto selama 20 menit nanti kwalitas dan rasa makanannya tidak bisa kalian nikmati lagi". Saya langsung tertawa mendengar bagian akhir jawaban dari chef ini, dan saya setuju sekali dengan pendapatnya bahwa wajar saja mengambil foto makanan tapi jangan sampai teralu lama dan mengorbankan rasa dari makanan itu sendiri toh kita tidak akan makan fotonya kan ? kita tetap harus menghargai usaha chef menyajikan hidangan dengan cara menikmati hidangan tersebut semasih kualitasnya sempurna.
Chef kembali meninggalkan ruangan dan menyiapkan hidangan utama, tak berapa lama berselang sajian utama sudah ada dihadapan kami. Diatas piring saji itu nampak Coq Au Vin yang disajikan dengan sweet purple mash potatoes ( puree ubi ungu), mushroom truffle cream sauce ( saus cream jamur truffle) serta diatasnya ada edamame, brussel sprout dan vegetable sprout. Warna ungu pada puree ubi ungu memberi kesan berbeda pada sajian ini, jika biasanya mashed potato merupakan yang lazim digunakan maka kali ini chef mencoba sesuatu yang lebih festive sesuai dengan semangat Natal yang semarak. Daging dari ayam jantan tadi berubah menjadi daging ayam nan lembut dengan warna merah keunguan dan rasanya benar-benar nikmat, saya tak ragu-ragu menghabiskan hidangan ini sampai bersih hehhehe (biasanya sih rada-rada jaim).
Sebagai penutup, dessert-pun disajikan, plating dessert nan cantik. Beberapa slice caramelized banana disusun diatas piring saji, diatasnya disiram dengan puding vanila yang kalau kata saya lebih mirip custard dari pada puding. Ternyata setelah saya tanyakan ke chef, puding jenis ini adalah puding yang berasal dari Inggris. Texturenya menyerupai custard namun rasanya lebih flourly (bertepung), dan jika dibekukan di dalam kulkas hasilnya akan sangat keras tidak seperti puding jelly yang rupanya merupakan puding ala Asia. Mempercantik sekaligus menyeimbangkan rasa puding yang manis, buah-buahan berries segar diletakkan di sekeliling puding. Ada strawberry yang di iris cantik, blue berries utuh dan raspberries yang asam segar. Sungguh kombinasi hidangan yang luar biasa.
Beruntung sekali saya bisa mendapatkan kesempatan langka bergabung dalam jamuan makan malam ini.
Setelah berapa perbincangan lanjutan akhirnya acara dinner malam itu diakhiri dengan foto bersama. Terimakasih banyak kepada pihak Informa dan WMF untuk undangan dan kesempatan yang telah diberikan kepada saya hingga saya bisa mengikuti acara spesial ini. Juga apreasiasi saya sebesar-besarnya kepada Chef John Sawarto dengan hidangan-hidangan lezatnya serta pribadinya yang tetap ramah meskipun sudah menyandang status go international. Semoga kedepannya Informa bisa mengadakan acara serupa dengan lebih sering, karena saya rasa acara demo memasak semacam ini sangat jarang diadakan di Bali. Akhir kata semoga event ini mampu membawa dampak yang signifikan bagi perkembangan bisnis Informa dan WMF kedepannya.
Bagi teman-teman yang tertarik untuk membeli produk WMF Cookwares, buruan kunjungi gerai informa terdekat di kota anda dan untuk yang berdomisili di Bali bisa datang ke sini :
Informa Inovative Furnishing
Mall Bali Galleria
Jalan By Pass Ngurah Rai,
Simpson Dewa Ruci,
Kuta – Bali
Phone: (0361) 767011
Kunjungi : www.informa.co.id atau www.wmf-indonesia.com
apple and celery potage with beurre noisettes prawn with pine nut |
Dalam mangkok berwarna putih polos, tersaji Apple and celery potage yaitu soup apel dan seledri yang dilengkapi dengan udang yang dimasak dalam saus mentega dan pine nut atau biasa disebut dengan beurre noisettes prawn with pine nut. Texture soupnya tidak begitu kental, lebih cair dari cream soup sehingga bisa diseruput dengan mudah. Rasanya asam dan segar dengan wangi seledri yang masih terasa, ada rasa gurih dari udang dan pine nut. Saat disajikan saya tidak menyangka jika ada udang didalamnya, soup itu seperti sebuah harta karun, menyimpan dua ekor udang dengan ukuran lumayan besar dibagian dasarnya. Tidak butuh waktu lama bagi saya untuk menghabiskan satu porsi soup yang nikmat ini.
beurre noisettes prawn with pine nut yang terletak di dasar soup |
Setelah itu saya juga sempat berbincang dengan Chef John Sawarto mengenai trend food blogger dan kegemaraan banyak orang menjadi foodies. Dimana para foodies akan selalu mengambil foto dari makanan sebelum disantap, saya iseng bertanya bagaimana pendapat chef tentang perilaku ini. Dengan santai chef John menjawab, "boleh-boleh saja mengambil foto makanan asal kalian benar-benar tahu apa yang kalian foto, jangan asal foto dan upload tanpa keterangan apapun. Jangan sampailah mengambil foto selama 20 menit nanti kwalitas dan rasa makanannya tidak bisa kalian nikmati lagi". Saya langsung tertawa mendengar bagian akhir jawaban dari chef ini, dan saya setuju sekali dengan pendapatnya bahwa wajar saja mengambil foto makanan tapi jangan sampai teralu lama dan mengorbankan rasa dari makanan itu sendiri toh kita tidak akan makan fotonya kan ? kita tetap harus menghargai usaha chef menyajikan hidangan dengan cara menikmati hidangan tersebut semasih kualitasnya sempurna.
Hidangan utama : Coq Au Vin with sweet purple mash potatoes, mushroom truffle cream sauce, edamame, brussel sprout and vegetable sprout |
Chef kembali meninggalkan ruangan dan menyiapkan hidangan utama, tak berapa lama berselang sajian utama sudah ada dihadapan kami. Diatas piring saji itu nampak Coq Au Vin yang disajikan dengan sweet purple mash potatoes ( puree ubi ungu), mushroom truffle cream sauce ( saus cream jamur truffle) serta diatasnya ada edamame, brussel sprout dan vegetable sprout. Warna ungu pada puree ubi ungu memberi kesan berbeda pada sajian ini, jika biasanya mashed potato merupakan yang lazim digunakan maka kali ini chef mencoba sesuatu yang lebih festive sesuai dengan semangat Natal yang semarak. Daging dari ayam jantan tadi berubah menjadi daging ayam nan lembut dengan warna merah keunguan dan rasanya benar-benar nikmat, saya tak ragu-ragu menghabiskan hidangan ini sampai bersih hehhehe (biasanya sih rada-rada jaim).
Hidangan utama ala Prancis yang di sajikan dalam plating yang cantik |
Sebagai penutup, dessert-pun disajikan, plating dessert nan cantik. Beberapa slice caramelized banana disusun diatas piring saji, diatasnya disiram dengan puding vanila yang kalau kata saya lebih mirip custard dari pada puding. Ternyata setelah saya tanyakan ke chef, puding jenis ini adalah puding yang berasal dari Inggris. Texturenya menyerupai custard namun rasanya lebih flourly (bertepung), dan jika dibekukan di dalam kulkas hasilnya akan sangat keras tidak seperti puding jelly yang rupanya merupakan puding ala Asia. Mempercantik sekaligus menyeimbangkan rasa puding yang manis, buah-buahan berries segar diletakkan di sekeliling puding. Ada strawberry yang di iris cantik, blue berries utuh dan raspberries yang asam segar. Sungguh kombinasi hidangan yang luar biasa.
Beruntung sekali saya bisa mendapatkan kesempatan langka bergabung dalam jamuan makan malam ini.
Madagascan Vanilla Bean Pudding, fresh berries and caramelized bananas |
Madagascan Vanilla Bean Pudding, fresh berries and caramelized bananas |
Setelah berapa perbincangan lanjutan akhirnya acara dinner malam itu diakhiri dengan foto bersama. Terimakasih banyak kepada pihak Informa dan WMF untuk undangan dan kesempatan yang telah diberikan kepada saya hingga saya bisa mengikuti acara spesial ini. Juga apreasiasi saya sebesar-besarnya kepada Chef John Sawarto dengan hidangan-hidangan lezatnya serta pribadinya yang tetap ramah meskipun sudah menyandang status go international. Semoga kedepannya Informa bisa mengadakan acara serupa dengan lebih sering, karena saya rasa acara demo memasak semacam ini sangat jarang diadakan di Bali. Akhir kata semoga event ini mampu membawa dampak yang signifikan bagi perkembangan bisnis Informa dan WMF kedepannya.
Bagi teman-teman yang tertarik untuk membeli produk WMF Cookwares, buruan kunjungi gerai informa terdekat di kota anda dan untuk yang berdomisili di Bali bisa datang ke sini :
Informa Inovative Furnishing
Mall Bali Galleria
Jalan By Pass Ngurah Rai,
Simpson Dewa Ruci,
Kuta – Bali
Phone: (0361) 767011
Kunjungi : www.informa.co.id atau www.wmf-indonesia.com
Edisi foto bareng Chef John Sawarto dan Mba Isna Sutanto (Kapan-kapan kita kopdar lagi ya mba ) |
Posting Komentar
Halo Foodies terimakasih sudah berkunjung ke blog saya, silahkan tinggalkan comment untuk pertanyaan, saran maupun kritik yang membangun. Mohon untuk tidak berkomentar yang mengandung SARA, Kekerasan, judi maupun Pornografi karena tidak akan saya tampilakan disini. Berkomentarlah dengan bijak dan santun. Terimakasih